- Back to Home »
- TUGAS KULIAH »
- Teknologi Jaringan Komunikasi dan Media Transmisi Wi-Fi
Posted by : Unknown
Jumat, 11 April 2014
Wi-Fi
(waɪfaɪ/,
juga ditulis Wifi atau WiFi)
adalah sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk
bertukar data secara
nirkabel (menggunakan gelombang
radio) melalui sebuah jaringan
komputer, termasuk koneksi Internet
berkecepatan tinggi. Wi-Fi Alliance mendefinisikan
Wi-Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun
yang didasarkan pada standar Institute of
Electrical and Electronics Engineers (IEEE)
802.11". Meski
begitu, karena kebanyakan WLAN zaman sekarang didasarkan pada standar tersebut,
istilah "Wi-Fi" dipakai dalam bahasa Inggris umum sebagai sinonim
"WLAN".
Sebuah
alat yang dapat memakai Wi-Fi (seperti komputer pribadi, konsol permainan
video, telepon
pintar, tablet,
atau pemutar audio digital) dapat terhubung dengan sumber jaringan seperti
Internet melalui sebuah titik akses jaringan nirkabel. Titik akses
(atauhotspot) seperti itu
mempunyai jangkauan sekitar 20 meter (65 kaki) di dalam ruangan dan lebih
luas lagi di luar ruangan. Cakupan hotspot dapat mencakup wilayah seluas kamar
dengan dinding yang memblokir gelombang radio atau beberapa mil persegi — ini
bisa dilakukan dengan memakai beberapa titik akses yang saling tumpang tindih.
"Wi-Fi"
adalah merek dagang Wi-Fi Alliance dan nama merek untuk produk-produk yang
memakai keluarga standar IEEE 802.11.
Hanya produk-produk Wi-Fi yang menyelesaikan uji coba sertifikasi interoperabilitas Wi-Fi
Alliance yang boleh memakai nama dan merek dagang "Wi-Fi CERTIFIED".
Wi-Fi
mempunyai sejarah keamanan yang berubah-ubah. Sistem enkripsi pertamanya, WEP, terbukti mudah ditembus. Protokol
berkualitas lebih tinggi lagi, WPA dan WPA2, kemudian ditambahkan. Tetapi,
sebuah fitur opsional yang ditambahkan tahun 2007 bernama Wi-Fi Protected Setup (WPS),
memiliki celah yang memungkinkan penyerang mendapatkan kata sandi WPA atau WPA2
router dari jarak jauh dalam beberapa jam saja. Sejumlah
perusahaan menyarankan untuk mematikan fitur WPS. Wi-Fi Alliance sejak itu
memperbarui rencana pengujian dan program sertifikasinya untuk menjamin semua
peralatan yang baru disertifikasi kebal dari serangan AP PIN yang keras.
Sejarah Wi-Fi
Sejarah
teknologi 802.11 berawal pada putusan Komisi Komunikasi Federal AS tahun 1985
yang merilis pita GSM untuk
pemakaian tanpa lisensi. Pada tahun 1991, NCR
Corporation bersama AT&T menemukan
pendahulu 802.11 yang ditujukan untuk sistem kasir. Produk-produk nirkabel
pertama berada di bawah nama WaveLAN. Vic Hayes dijuluki
"Bapak Wi-Fi". Ia terlibat dalam perancangan standar pertama IEEE.
Sejumlah
besar paten oleh banyak perusahaan memakai standar 802.11. Pada tahun 1992
dan 1996, organisasi Australia CSIRO mendapatkan
paten untuk sebuah metode yang kelak dipakai di Wi-Fi untuk menghapus gangguan
sinyal. Pada
bulan April 2009, 14 perusahaan teknologi setuju membayar $250 juta kepada
CSIRO karena melanggar paten-paten mereka. Ini mendorong Wi-Fi
disebut-sebut sebagai temuan Australia, meski hal ini telah menjadi topik
sejumlah kontroversi. CSIRO memenangkan gugatan senilai $220 juta atas
pelanggaran paten Wi-Fi tahun 2012 yang meminta firma-firma global di Amerika
Serikat membayar hak lisensi kepada CSIRO senilai $1 miliar.
Tahun
1999, Wi-Fi Alliance dibentuk
sebagai sebuah asosiasi dagang untuk memegang merek dagang Wi-Fi yang digunakan
oleh banyak produk.
Nama
Istilah Wi-Fi,
pertama dipakai secara komersial pada bulan Agustus 1999, dicetuskan
oleh sebuah firma konsultasi merek bernama Interbrand Corporation.
Wi-Fi Alliance mempekerjakan Interbrand untuk menentukan nama yang "lebih
mudah diucapkan daripada 'IEEE 802.11b Direct Sequence' Belanger juga
mengatakan bahwa Interbrand menciptakan Wi-Fi sebagai plesetan dari Hi-Fi (high
fidelity); mereka juga merancang logo Wi-Fi.
Wi-Fi
Alliance awalnya memakai slogan periklanan untuk Wi-Fi,
"The Standard for Wireless Fidelity", tetapi
kemudian menghapusnya dari pemasaran mereka. Meski begitu, sejumlah dokumen
dari Alliance tahun 2003 dan 2004 masih menggunakan istilah Wireless
Fidelity. Belum ada pernyataan resmi mengenai penghapusan
istilah ini.
Teknologi non-Wi-Fi
yang dibutuhkan untuk titik-titk tetap seperti Motorola Canopy biasanya
disebut nirkabel tetap. Teknologi
nirkabel alternatif meliputi standar telepon genggam seperti 2G, 3G, atau 4G.
Sertifikasi
Wi-Fi
IEEE
tidak menguji peralatan untuk memenuhi standar mereka. Badan nirlaba Wi-Fi
Alliance didirikan tahun 1999 untuk mengisi celah ini — untuk menetapkan dan
mendorong standar interoperabilitas dan kompatibilitas mundur,
serta mempromosikan teknologi jaringan wilayah lokal nirkabel. Pada
2010, Wi-Fi Alliance terdiri dari lebih dari 375 perusahaan di seluruh
duniaWi-Fi Alliance mendorong pemakaian merek Wi-Fi kepada teknologi yang
didasarkan pada standar IEEE 802.11 dari Institute of
Electrical and Electronics Engineers. Ini meliputi koneksi jaringan
wilayah lokal nirkabel (WLAN), konektivitas alat-ke-alat (seperti
Wi-Fi Peer to Peer atau Wi-Fi Direct), jaringan wilayah
pribadi(PAN), jaringan wilayah lokal (LAN), dan
bahkan sejumlah koneksi jaringan wilayah luas (WAN)
terbatas. Perusahaan manufaktur dengan keanggotaan Wi-Fi Alliance, yang
produknya berhasil melewati proses sertifikasi, berhak menandai produk tersebut
dengan logo Wi-Fi.
Secara
spesifik, proses sertifikasi memerlukan pemenuhan standar radio IEEE 802.11,
standdar keamanan WPA dan WPA2, dan standar autentikasi EAP.
Sertifikasi opsionalnya meliputi pengujian standar draf IEEE 802.11, interaksi
dengan teknologi telepon seluler pada peralatan konvergen, dan fitur-fitur
keamanan, multimedia, dan penghematan tenagaTidak semua peralatan Wi-Fi dikirim
untuk mendapatkan sertifikasi. Kurangnya sertifikasi Wi-Fi tidak berarti bahwa
sebuah alat tidak kompatibel dengan alat Wi-Fi lainnya. Jika alat tersebut
memenuhi syarat atau setengah kompatibel, Wi-Fi Alliance tidak perlu
berkomentar terhadap penyebutannya sebagai sebuah alat Wi-Fi, meskipun secara
teknis hanya alat yang bersertifikasi yang disetujui. Istilah seperti Super Wi-Fi, yang dicetuskan
oleh Komisi Komunikasi
Federal (FCC)
AS untuk mendeskripsikan rencana jaringan pita TV UHF di Amerika Serikat, dapat
disetujui atau tidak.
Penggunaan
Akses Internet
Agar
terhubung dengan LAN Wi-Fi, sebuah komputer perlu dilengkapi dengan pengontrol
antarmuka jaringan nirkabel. Gabungan komputer dan pengontrol antarmuka
disebut stasiun.
Semua stasiun berbagi satu saluran komunikasi frekuensi radio. Transmisi di
saluran ini diterima oleh semua stasiun yang berada dalam jangkauan. Perangkat
keras tidak memberitahu pengguna bahwa transmisi berhasil diterima dan ini
disebut mekanisme pengiriman terbaik.
Sebuah gelombang pengangkut dipakai untuk mengirim data dalam bentuk paket,
disebut "bingkai Ethernet".
Setiap stasiun terus terhubung dengan saluran komunikasi frekuensi radio untuk
mengambil transmisi yang tersedia.
Akses
Internet
Sebuah
alat Wi-Fi dapat terhubung ke Internet ketika berada dalam jangkauan sebuah jaringan
nirkabel yang
terhubung ke Internet. Cakupan satu titik akses atau lebih
(interkoneksi) — disebut hotspot — dapat mencakup wilayah seluas beberapa kamar
hingga beberapa mil persegi. Cakupan di wilayah yang lebih luas membutuhkan
beberapa titik akses dengan cakupan yang saling tumpang tindih. Teknologi Wi-Fi
umum luar ruangan berhasil diterapkan dalam jaringan mesh nirkabel di London,
Britania Raya.
Wi-Fi
menyediakan layanan di rumah pribadi, jalanan besar dan pertokoan, serta ruang
publik melalui hotspot Wi-Fi yang dipasang gratis atau berbayar. Organisasi dan bisnis, seperti
bandara, hotel, dan restoran, biasanya menyediakan hotspot gratis untuk menarik
pengunjung. Pengguna yang antusias atau otoritas yang ingin memberi layanan
atau bahkan mempromosikan bisnis di tempat-tempat tertentu kadang menyediakan
akses Wi-Fi gratis.
Router yang
melibatkan modem jalur pelanggan
digital atau modem kabel dan titik
akses WI-Fi, biasanya dipasang di rumah dan bangunan lain, menyediakan akses
Internet danantarjaringan ke semua peralatan yang terhubung dengan router
secara nirkabel atau kabel. Dengan kemunculan MiFi dan WiBro (router Wi-Fi
portabel), pengguna bisa dengan mudah membuat hotspot Wi-Fi-nya sendiri yang
terhubung ke Internet melalui jaringan seluler.
Sekarang, peralatan Android, Bada, iOS (iPhone), dan Symbian mampu
menciptakan koneksi nirkabel. Wi-Fi juga menghubungkan tempat-tempat yang
biasanya tidak punya akses jaringan, seperti dapur dan rumah kebun.
Wi-Fi Kota
Pada
awal 2000-an, banyak kota di seluruh dunia mengumumkan rencana membangun
jaringan Wi-Fi sekota. Contoh usaha yang berhasil yaitu Mysore pada tahun
2004 menjadi kota Wi-Fi pertama di India dan kedua di dunia setelah Jerusalem.
Perusahaan WiFiyNet mendirikan beberapa hotspot di Mysore, yang mencakup seluruh
kota dan desa-desa sekitarnya.
ang menyediakan Wi-Fi gratis dengan cakupan satu kota, dan Minneapolis memperoleh
penghasilan $1,2 juta per tahunnya untuk penyedia
jasanya.
Pada bulan Mei
2010, Walikota London, Britania
Raya, Boris
Johnson berjanji
akan membangun jaringan Wi-Fi yang mencakup seluruh London tahun 2012.[ Sejumlah
borough, termasuk Westminster dan Islington sudah
memiliki cakupan Wi-Fi terbuka yang luas.
Para
pejabat di ibu kota Korea Selatan, Seoul, berusaha menyediakan akses Internet
gratis di lebih dari 10.000 lokasi di seluruh kota, termasuk ruang terbuka
publik, jalan utama, dan kawasan permukiman padat penduduk. Seoul akan
menyerahkan pengoperasiannya kepada KT, LG Telecom dan SK Telecom.
Perusahaan-perusahaan tersebut akan menginvestasikan $44 juta untuk proyek ini,
yang akan rampung tahun 2015.
Wi-Fi kampus
Banyak
kampus tradisional di Amerika Serikat memiliki cakupan Internet Wi-Fi nirkabel
yang setengah-setengah. Carnegie Mellon University membangun
jaringan Internet sekampus pertama bernama Wireless Andrew di kampus Pittsburgh-nya
tahun 1993 sebelum merek Wi-Fi muncul.
Pada
tahun 2000, Drexel University di
Philadelphia menjadi universitas besar pertama di Amerika Serikat yang memiliki
akses Internet nirkabel di seluruh kampusnya.
Komunikasi
langsung antarkomputer
Wi-Fi
juga memungkinkan komunikasi langsung dari satu komputer ke komputer lain tanpa
melalui titik akses. Ini disebut transmisi Wi-Fi ad hoc.
Mode jaringan ad hoc
nirkabel ini
dipopulerkan oleh konsol permainan
genggam multipemain,
seperti Nintendo DS, Playstation Portable, kamera
digital, dan peralatan elektronik konsumen lainnya.
Sejumlah alat juga dapat berbagi koneksi Internetnya menggunakan ad-hoc,
menjadi hotspot atau "router virtual".
Sama
halnya, Wi-Fi Alliance mempromosikan sebuah spesifikasi bernama Wi-Fi Direct untuk
transfer berkas dan berbagi media melalui metodologi pencarian dan keamanan
yang abru. Wi-Fi
Direct diluncurkan bulan Oktober 2010.
Spesifikasi
Wi-Fi dirancang
berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11.
Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
·
802.11a
·
802.11b
·
802.11g
·
802.11n
Spesifikasi b merupakan
produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan
salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
Di
banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak
diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi
Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh
sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi
Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi
pada 2.400 GHz sampai 2.483,50 GHz. Dengan
begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di
frekuensi berikut:
·
Channel 1 - 2,412
GHz;
·
Channel 2 - 2,417 GHz;
·
Channel 3 - 2,422 GHz;
·
Channel 4 - 2,427 GHz;
·
Channel 5 - 2,432 GHz;
·
Channel 6 - 2,437 GHz;
·
Channel 7 - 2,442 GHz;
·
Channel 8 - 2,447 GHz;
·
Channel 9 - 2,452 GHz;
·
Channel 10 - 2,457 GHz;
·
Channel 11 - 2,462 GHz
Secara
teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian
teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan
perangkat WLAN (wireless
local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek
dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang
bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi
yang dipersyaratkan.
Teknologi
internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika
Serikat yang bekerja pada Institute of
Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan
standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi
sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringanWireless Metropolitan
Area Network (WMAN).
Karena
perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang
digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM
(Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar
teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut
Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya
animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan
teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses.
Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara
bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya,
pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di
Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop
berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya
hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi,
penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni
karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar
Amerika Serikat.
Peningkatan
kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di
berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot
yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa
pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot
sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu
juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan
jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari
bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan
berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar
Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).
Wi-Fi
Hardware
·
PCI
·
USB
·
PCMCIA
Mode Akses Koneksi Wi-fi
Ad-Hoc
Mode
koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung,
atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya,
lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa
harus membeli access point.
Infrastruktur
Menggunakan Access Point yang
berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling
terhubung melalui jaringan (Network).
Popularitas Wi-Fi
Di
Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di
beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang
berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah
bukan merupakan hal yang asing.
Fenomena
yang sama terlihat diberbagai kafe --seperti Kafe Starbucks dan La Moda Cafe di
Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee Bean di Cilandak Town
Square-- dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik
atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas.
Dewasa
ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah
menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui
jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa
waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung
pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat
kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan
eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News
8/2003).
Berdasarkan
paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna
teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi
positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.
Meskipun
demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan
hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5
GHz-- yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari
keterbatasan (Kompas,
5/2/2004).Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem
Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada
area itu menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas.
Apabila
prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful
interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan
perangkat sistem telekomunikasi lainnya.Bila interferensi tersebut berlanjut
dikarenakan penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna lainnya dan kurangnya
pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya, pada akhirnya akan membuat jalur
frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.Keterbatasan
lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena
juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial,
science and medical).Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat
telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap
menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari
Radio Regulation.
Dalam
rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang
pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat
ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.
Rekomendasi yang
sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas menetapkan persyaratan
administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan keharusan pembatasan daya.
Menyadari
keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur
frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang
membatasi daya pancar perangkat yang digunakan
Keselamatan
World Health Organization (WHO)
menyatakan, "tidak ada risiko setelah terpapar jaringan wi-fi tingkat
rendah dan jangka panjang," dan United Kingdom Health Protection
Agencymelaporkan bahwa terpapar Wi-Fi selama setahun "sama seperti
terpapar radiasi dari panggilan telepon genggam selama 20 menit".
Sejumlah
kecil pengguna Wi-Fi telah melaporkan masalah kesehatan setelah berkali-kali
terpapar dan memakai Wi-Fi, meski belum ada publikasi mengenai dampak apapun
dalam studi buta rangkap.
Sebuah studi yang melibatkan 725 orang penderita hipersensitivitas
elektromagnetik mengaku tidak menemukan bukti atas klaim
mereka.
Sebuah
studi berspekulasi bahwa "laptop (mode Wi-Fi) di pangkuan dekat buah zakar
dapat menurunkan fertilitas pria". Studi lainnya
menemukan memori kerja yang menurun
di kalangan pria saat terpapar Wi-Fi.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi